Kamis, 31 Maret 2011

Fwd: (41) MEMBELI KEBENARAN............................ Kesaksian Mohammed Ahmed Hegazy



---------- Forwarded message ----------
From: Hizkia R. William <hizkia.william@indosat.com>
Date: 2011/3/31
Subject: (41) MEMBELI KEBENARAN............................ Kesaksian Mohammed Ahmed Hegazy
To:


 
 
 
 
If you don't want to continue receiving further messages, please reply to this e-mail address, and we will stop sending immediately.

Thank you and God Bless!

APABILA ANDA KEBERATAN MENERIMA E-MAIL INI , SILAKAN  REPLY.. , KAMI AKAN DELETE SEGERA

 
 
Terhitung 1 April 2011, renungan akan kami kirim dari e-mail hizkia_william@yahoo.com
 
terima kasih
 
 
Effective 1 April 2011, reflections will be sent from an e-mail hizkia_william@yahoo.com

thank you
 
 
 
 

RENUNGAN HARI I NI

Kamis, 31 Maret 2011

 

MEMBELI KEBENARAN

 

Bacaan : Matius 13:43-46

Setahun: 1 Samuel 25-26

Nats: Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian (Amsal 23:23)

 

Dalam salah satu amsalnya, Salomo mendorong kita untuk "membeli kebenaran dan tidak menjualnya" (Amsal 23:23). Apakah artinya ini? Tentu kita tidak dapat membeli kebenaran Allah dengan uang. Kita hanya dapat menerima kebenaran itu sebagai anugerah yang cuma-cuma dari Allah. Ketika kita menyambut kebenaran Allah, maka kita  menjauhi kefasikan. Dalam hal ini, tentu kita perlu gigih dan

memberi pengorbanan. Dalam amsal lain, Salomo menggambarkan   pencarian hikmat seperti pencarian harta karun-ada usaha yang sungguh-sungguh (2:4). Dalam perumpamaan yang Yesus ceritakan, orang sampai rela menjual seluruh miliknya untuk mendapatkan mutiara yang sangat berharga (Matius 13:46).

 

Kita ditantang untuk "membeli kebenaran", semahal apa pun harga yang harus kita bayar. Ketika kita mengembangkan disiplin pribadi untuk menyimak firman Tuhan dengan berwaktu teduh, kita sedang "membeli kebenaran". Ketika kita menolak untuk mengambil jalan pintas kecurangan dan memilih untuk menempuh jalur yang-walaupun berat, sesuai dengan prinsip firman Tuhan, kita juga sedang "membeli kebenaran".

 

Menjual kebenaran, sebaliknya, berarti meremehkan bahkan mengkhianati kebenaran. Ketika kita membaca atau mendengarkan firman Tuhan, tetapi kemudian mengabaikan dan tidak menerapkannya, kita sedang "menjual kebenaran". Ketika kita mengompromikan integritas karena tergoda iming-iming kenaikan jabatan, kita juga sedang "menjual kebenaran".

 

Hari ini, baiklah kita meminta anugerah Allah, agar dimampukan untuk membeli kebenaran, dan tidak menjualnya --ARS

 

PENGORBANAN ANDA UNTUK MENDAPATKAN KEBENARAN

MENUNJUKKAN SEBERAPA BESAR NILAI KEBENARAN BAGI ANDA

_______________________________

Matius 13:43-46

43  Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti   matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

44  "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang,  yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli  ladang itu.

45  Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang  yang mencari mutiara yang indah.

46  Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi  menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

 

 


 

 

 REFLECTION DAY I NI

Thursday, March 31, 2011

 

BUY THE TRUTH

 

Readings: Matthew 13:43-46

One Year: 1 Samuel 25-26

Nats: Buy truth and do not sell it, as well as the wisdom, education and understanding (Proverbs 23:23)

 

In one amsalnya, Solomon encourages us to "buy the truth and not sell it" (Proverbs 23:23). What does this mean? Of course we can not buy the truth of God with money. We can only accept the truth of it as a free gift from God. When we welcome the truth of God, then we stay away from wickedness.
In this case, of course we need to be persistent and

give sacrifice. In other proverbs, Solomon described the search for treasures of wisdom such as search-there is a genuine attempt (2:4).
In the parable that Jesus told people to be willing to sell all his property to get the pearl of great price (Matthew 13:46).

 

We are challenged to "buy the truth", as expensive whatever the price we pay. When we develop the personal discipline to listen to the word of God with timed shady, we're "buying the truth".
When we refuse to take shortcuts fraud and choose to pursue that path, although severe, in accordance with the principles of God's word, we too are "buy the truth".

 

Sell ​​the truth, by contrast, means underestimate even betray the truth. When we read or hear the word of God, but then ignore and not implement it, we're "selling the truth."
When we compromise our integrity as tempting lure promotions, we also are "selling the truth."

 

Today, let us ask the grace of God, so are enabled to buy the truth, and not sell it - ARS

 

SACRIFICE YOU TO FIND THE TRUTH

SHOWING HOW GREAT VALUE FOR YOUR TRUTH

_______________________________

Matthew 13:43-46

43 At that time the righteous will shine like the sun in the kingdom of their Father.
Who are ear, let him hear! "

44 "The kingdom of heaven is like treasure hidden in a field, found in people, then dipendamkannya again. Therefore his joy went and sold all he had and bought that field.

45 "Again, the kingdom of heaven is like a merchant seeking beautiful pearls.

46 Having found one pearl of great price, he went and sold all his property and bought it. " 

 

 

INI BUKANNYA E-MAIL PROPAGANDA ATAU SEJENISNYA.....
HANYA MEMBEBERKAN FAKTA.....
================================================


KESAKSIAN MOHAMMED AHMED HEGAZY

Kategori: Kesaksian – Pertobatan

 

 

Description: muhammed.ahmed.hegazi.indonesia.jpg

ISTANBUL, October 10 (Compass Direct News) – Pengacara-pengacara Islam konservatif datang untuk mendukung Pemerintah Mesir minggu lalu dalam acara pengadilan seorang Muslim yang ingin beralih memeluk agama Kristen. Murtadin bernama Mohammed Ahmed Hegazy menuntut Pemerintah Mesir ke pengadilan dengan tuduhan melarang dirinya mengganti nama agama Islam di KTP jadi agama Kristen. Tindakannya menghebohkan seluruh negara. Pengacara-pengacara Islam yang berhubungan erat dengan imam radikal Youssef al-Badry menghadiri acara dengar kasus di tanggal 2 Oktober di Kairo dan secara resmi bergabung membela pihak Pemerintah, demikian dilaporkan Hegaqy pada Compass. Pengacara Hegazy membenarkan bahwa Magdy al-Anany dan setidaknya tiga pengacara Muslim fundamentalis mengajukan diri mendukung Pemerintah. Al-Badry adalah seorang dari beberapa imam di Mesir yang menyatakan pada media nasional Mesir agar Hegazy dibunuh. Hal ini terjadi setelah Hegazy mengumumkan kasusnya di awal bulan Agustus. Islamis radikal ini juga menuntut pengacara Hegazy yang lama, yakni Mamdouh Nakhla, dengan tuduhan menyebabkan perpecahan. Karena kritik dan ancaman mati dari publik, Nakhla menarik kembali kasus Hegazy beberapa hari sebelum diumumkan. Muslim-muslim fanatik mulai mengganggu Hegazy dan istrinya yang lagi hamil, yang juga merupakan seorang murtadin. Mereka menerima telpon penuh amarah sehingga keduanya menyembunyikan diri.

 

'Hal ini sangatlah sensitif,' kata pengacara Hegazy yang baru, Rawda Ahmad, kepada Compass melalui penerjemah. 'Untuk pertama kalinya Muslim beralih ke Kristen ingin mengubah nama agama di KTPnya.'

 

Meskipun hukum Islam tidak melarang peralihan kepercayaan dari Islam ke Kristen, tapi tidak ada UU yang mengijinkan perubahan nama agama secara resmi. Muslim yang beralih ke Kristen biasanya menyembunyikan identitas diri agar tidak disiksa dan dipaksa balik ke Islam lagi oleh sanak saudaranya sendiri dan polisi.

 

'Saya sakit hati karena di negaraku sendiri, masyarakat telah jadi begitu radikal sehingga aku tidak berhak murtad,' kata Hegazy pada Compass minggu ini.

 

Hegazy dan istrinya yang bernama Zeinab berharap bahwa anak pertama mereka yang akan lahir di bulan Januari, akan lahir dengan akte kelahiran beragama Kristen. Mereka terpaksa menjalani perkawinan dengan cara Islam, karena status resmi mereka tetap Muslim. Hegazy dan istri tahu bahwa dengan memiliki KTP Kristen, maka anak mereka dapat mengambil mata pelajaran Kristen di sekolah, menikah di gereja, dan terang-terangan menghadiri kebaktian Kristen tanpa takut dijahati. Saat ini, ancaman-ancaman dari fanatik-fanatik Muslim telah memaksa keduanya untuk tetap bersembunyi, dan bahkan Hegazy sendiri jadi tidak bisa datang ke pengadilan untuk mendengarkan kasusnya minggu lalu. Pasangan murtadin ini mengatakan pada Compass bahwa dia dan istri sehat-sehat saja, tapi frustasi karena dikurung di rumah.

 

'Rasanya seperti dipenjara dan tidak ada jalan ke luar,' katanya.

 

Hegazy berkata bahwa dia tidak percaya polisi tahu di mana dia bersembunyi. Dia berkata pada Compass bahwa polisi telah menahan beberapa murtadin di dua bulan terakhir, mengintrogasi mereka untuk tahu di mana Hegazy bersembunyi. Media Islam mengritik Hegazy di beberapa bulan terakhir, dengan menyatakan dia murtad gara-gara uang, ancaman, dan tekanan luar negeri untuk mengacaukan Mesir.

 

'Media pro Pemerintah sangat menyerang Hegazy,' demikian dikatakan wakil Informasi Hak Azasi Manusia Jaringan Arab (HAMI) hari ini. 'Hal ini tentunya berakibat buruk pada kasusnya, membuatnya jadi lebih ke keputusan politik.'

 

Tapi anehnya, pengadilan dengar kasus minggu lalu tidak disorot media Mesir.Acara dengar kasus di distrik Kairo bernama al-Doqi berjalan singkat. Hakim Muhammad Husseini menunda kasus sampai tanggal 13 November, dan ini memberi waktu bagi pengacara baru untuk mengambil alih kasus dari pengacara lama. Ahmad dan Gamal Eid dari HAMI harus punya ijin resmi dari Hegazy untuk mewakili kasusnya atau mengajukan tuntutan baru, demikian dikatakan juru bicara HAMI. Di bulan April, hakim Husseini menolak 45 kasus orang-orang Kristen yang jadi mualaf, tapi lalu balik lagi ke Kristen. Kasus-kasus mereka sekarang masih tertahan di pengadilan. Sejak tahun 2004, beberapa lusin Kristen Koptik yang beralih jadi mualaf telah menang kasus pengadilan sehingga bisa balik lagi memeluk agama Kristen. Tapi Hegazy merupakan Muslim Mesir pertama yang menuntut perubahan hukum.

 

Diajarkan untuk Membenci Orang-Orang Kristen

Sekarang Hegazy berusia 24 tahun. Dia berkata bahwa dia pertama kali mengambil keputusan untuk jadi Kristen di usia 16 tahun.

 

'Ayahku adalah Muslim KTP, tapi dia benci banget sama orang-orang Kristen dan Yahudi karena dia percaya begitulah yang diajarkan oleh Islam,' kata Hegazy dalam pernyataan di sebuah website.'Sewaktu kecil, aku diajar untuk tidak mengasihi dan tidak menghormati orang-orang Kristen, tapi malah mengancam mereka dengan keras karena Tuhan benci mereka.'

 

Sebagai remaja, Hegazy masuk sekolah tinggi untuk dilatih menjadi Imam Islam tapi dia tidak suka dengan hukum Islam terhadap wanita dan berbagai hal. Sewaktu menginjak usia 16 tahun, dia masuk kelas yang memiliki tujuh murid Kristen. Saat itulah dia mulai berpikir serius tentang agama Kristen.

 

'Itulah saat pertama kali aku hidup dekat dengan orang-orang Kristen, dan hidup mereka bagaikan sinar terang bagi diriku,' kata Hegazy. Suatu hari dia meminjam sebuah buku Kristen dari rekan kelasnya dan membaca pertobatan Saulus. Kisahnya membangkitkan minat dalam dirinya untuk mengetahui lebih jauh tentang agama Kristen. Hegazy berkata bahwa dia dengan cepat yakin akan kebenaran Kristen dan ingin memeluk agama tsb.

 

'Yesus muncul padaku beberapa kali sewaktu aku membaca Alkitab,' katanya. 'Ayahku sangat marah ketika mengetahui aku pergi ke gereja dan membaca buku-buku Kristen.'

 

Polisi keamanan negara segera menangkapnya dan menyiksanya selama tiga hari. Mereka bahkan menggunakan seorang pendeta Koptik Ortodoks untuk membujuknya kembali ke Islam, tapi usaha itu gagal. Akhirnya dia dikembalikan ke rumahnya, dan ayahnya mengira dia telah kembali jadi Muslim. Hegazy berkata dia terus aktif dengan iman Kristennya, menulis dan menerbitkan puisi-puisinya. Polisi kembali menangkapnya di tahun 2002 dan menahannya selama 10 minggu di kamp konsentrasi di mana dia bertemu para murtadin lainnya.

 

Konsekuensi Nyata

Hegazy tahu bahwa perjuangannya akan berat.

 

'Aku letakkan keyakinanku dalam Tuhan, dan aku merasa aku harus teguh,' kata Hegazy. 'Ini adalah kewajibanku terhadap diriku, keluargaku, semua Muslim yang murtad dan memeluk Kristen, dan semua Kristen.'

 

Tapi meskipun ada kemungkinan kasusnya menang di Mesir, hal ini bisa mendatangkan akibat buruk bagi masyarakat Kristen Mesir. Untuk membuat kasus pindah agamanya jadi resmi di mata hukum, maka orang-orang Kristen harus membuat dokumen gereja di pengadilan. Hal ini berbahaya bagi orang-orang Kristen yang membantunya jadi murtad.

'Aku hanya bisa berkata bahwa aku punya dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa aku dan istri telah dibaptis, dan aku bisa menunjukkannya di pengadilan,' katanya. Dia tidak mau memberitahu di gereja mana dia dibaptis dan menunjukkan dokumen tersebut.

 

Meskipun tidak ada laporan resmi, jumlah Koptik Kristen Mesir mencapai 8 sampai 15% dari populasi Mesir. Jumlah yang murtad ke Kristen tidak diketahui.

 

All the Glory to God!!


E-MAIL IS NOT PROPAGANDA OR THE LIKE .....
ONLY disclose the fact .....
================================================



TESTIMONY OF MOHAMMED AHMED Hegazy
Category: Testimonies - Repentance

 

  

ISTANBUL, October 10 (Compass Direct News) - The conservative Islamic lawyers came to support the Egyptian government last week in the show trial of a Muslim who converted to Christianity. Apostate named Mohammed Ahmed Hegazy demand that the Government of Egypt to the court for allegedly banning him change the name of Islamic religion in the KTP so the Christian religion. Horrendous actions throughout the country. Islamic lawyers closely associated with radical imam Youssef al-Badry attended to hear the case on October 2, in Cairo and formally joined the defense of the Government, reported Hegaqy on Compass. Hegazy's lawyer confirmed that Magdy al-Anany and at least three Muslim fundamentalist lawyers volunteered to support the Government. Al-Badry is one of the few priests in Egypt who declared on national media for Hegazy Egypt assassinated. This happened after Hegazy announced the case in early August. These radical Islamists are also demanding the old Hegazy's lawyer, Mamdouh Nakhla ie, with allegations of causing disunity. Because of criticism and death threats from the public, Nakhla withdrew Hegazy's case a few days before published. Muslim-Muslim fanatics began harassing Hegazy and his wife pregnant again, which is also an apostate.
They received a call full of anger, so they hide themselves.

 

'This is very sensitive, "said Hegazy's new lawyer, Rawda Ahmed, told Compass through a translator.
'For the first time Muslims turn to Christianity want to change the name of religion in KTPnya. "

 

Although Islamic law does not prohibit the transfer of trust from Islam to Christianity, but there are no laws that allow officially change the name of religion.
Muslims are turning to Christianity usually hide the identity so as not to be tortured and forced back to Islam again by their own relatives and police.

 

'I was hurt because in my own country, society has become so radical that I am not entitled to an apostate, "said Hegazy at this week's Compass.

 

Hegazy and his wife named Zeinab hope that their first child to be born in January, will be born with a birth certificate are Christian. They were forced to undergo a marriage in a way Islam, because their official status remains a Muslim. Hegazy and his wife knew that with a Christian ID card, then their children can take the Christian subjects in school, get married in church, and openly attend Christian worship without fear dijahati. Today, the threats from Muslim fanatics, zealots have forced them to remain in hiding, and even Hegazy own so can not come to court to hear the case last week.
Couple this apostate told Compass that he and his wife in good health, but frustrated because it locked up at home.

 

'It feels like a prison and there is no way out,' he said.

 

Hegazy said that he did not believe the police know where he is hiding. He told Compass that police have arrested some of apostates in the past two months, interrogated them to know where Hegazy hiding.
Media Islam Hegazy criticized in recent months, claiming he was an apostate because of money, threats, and foreign pressure to destabilize Egypt.

 

'Pro-government media are very attack Hegazy,' says deputy Information Arabic Network for Human Rights (Hami) today.
'This is certainly a negative impact on the case, make it more to a political decision. "

 

But strangely, the court heard the case last week did not hear Mesir.Acara media highlighted the case in the district of Cairo, al-Doqi running short. Judge Muhammad Husseini postpone the case until November 13, and this gives time for a new lawyer to take over cases from the old lawyer. Ahmad and Gamal Eid of Hami must have official permission from Hegazy to represent his case or file new charges, said spokesman Hamid. In April, the judge Husseini rejected 45 cases of Christians who became converts, but then back to Christianity. Their cases are now pending in court. Since 2004, several dozen Coptic Christians are turning to be a convert to Islam has won a court case that could be back again embraced Christianity.
But Hegazy was the first Egyptian Muslim who demanded changes to the law.

 

People are taught to hate Christians

Now the 24-year-old Hegazy.
She said that she first took the decision to become a Christian at age 16.

 

'My father is a Muslim identity card, but he hated the very same Christians and Jews because he believed that was being taught by Islam, "Hegazy said in a statement on a website.' As a child, I was taught not to love and no respect for people
Christian, but instead threatened them with hard because God hates them. "

 

As a teenager, Hegazy enter high school to be trained to become the Imam of Islam but he did not like the Islamic law on women and various things. When he turned 16, she entered the class that has seven Christian disciples.
That's when he began to think seriously about Christianity.

 

'That's the first time I lived close to Christians, and their lives are like a ray of light for me, "said Hegazy. One day he borrowed a book from a co-class Christian and read the conversion of Saul. The story is intriguing in itself to learn more about Christianity.
Hegazy said that he was quickly convinced of the truth of Christian and they will want to embrace religion.

 

'Jesus came to me several times when I read the Bible,' he said.
'My father was furious when he learned I go to church and reading Christian books. "

 

State security police soon arrested him and tortured him for three days. They even use a Coptic Orthodox priest to persuade him to return to Islam, but the effort failed. Eventually he returned to his home, and his father thought he was back to being Muslim. Hegazy said he continued to be active with his Christian faith, wrote and published poems.
Police re-arrested in 2002 and held him for 10 weeks in a concentration camp where he met the other apostates.

 

Real Consequences

Hegazy know that the struggle will be severe.

 

'I put my faith in God, and I feel I must stand, "said Hegazy.
'It is my duty to myself, my family, all Muslims are apostates and embrace Christianity, and all Christians. "

 

But although there may win his case in Egypt, it can bring bad consequences for Egypt's Christian community. To make the case move his religion became an official in the eyes of the law, then Christians should make the church in court documents.
It is dangerous for Christians who helped him become an apostate.

'I can only say that I have documents that show that I and my wife had been baptized, and I can show in court,' he said.
He did not want to tell the church where he was baptized and show the document.

 

Although no official reports, the number of Christian Copts of Egypt to reach 8 to 15% of the population of Egypt.
The number of converts to Christianity are unknown.

 

All the Glory to God!


 

From: Inge [mailto:inge.mg19@gmail.com]
Sent: 29 Maret 2011 14:13
To: gabriel_indo@yahoogroups.com; Yehezkiel_DS
Cc: srfaustina fch
Subject: Mohon sumbangan rosario untuk Belitang

 

Teman2 semua ytk,

 

 

Seperti teman2 semua ketahui, Sr Faustina FCH sudah beberapa lama pindah tugas ke Belitang dipedalaman Sumatera Selatan,

barusan suster minta bantuan 50 rosario untuk penduduk disana, barangkali ada yang mau sumbang, kita patungan saja ya,

terima kasih banyak sebelumnya

 

Sr Faustina FCH
Alamat  : Jl Charitas no 1 Bk x Tegal Rejo Blitang Oku Timur 32382 Sumatera Selatan
Telpon              : 0735 - 450064

HP                   : 081311578001
Email               : srfaustina_fch@yahoo.com

 

Salam kasih,

I n g e






*****
"This message is intended only for recipients who are authorized to receive it.
It contains confidential and/ or legally priveleged information belong to PT INDOSAT Tbk ("INDOSAT"), therefore the authorized recipients shall  protect this confidential information disclosed pursuant to provisions of Indosat's policy.
If you are not a valid recipient of this message, please delete it from your system and/ or destroy all of the tangible material produced from the information herein together with all copies or reproductions thereof and notify the sender immediately.
Please also be notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action based on the contents of this message is strictly prohibited and may be unlawful".
*****


Tidak ada komentar:

Posting Komentar