Kamis, 17 Februari 2011

Fwd: (41) I LOVE YOU.......................Ruang Penantian



---------- Forwarded message ----------
From: Hizkia R. William <hizkia.william@indosat.com>
Date: 2011/2/17
Subject: (41) I LOVE YOU.......................Ruang Penantian
To:


 
 
 
If you don't want to continue receiving further messages, please reply to this e-mail address, and we will stop sending immediately.

Thank you and God Bless!

APABILA ANDA KEBERATAN MENERIMA E-MAIL INI , SILAKAN  REPLY.. , KAMI AKAN DELETE SEGERA

 
 
 
 
 
 

RENUNGAN HARI INI

Kamis, 17 Februari 2011

 

P.S. I LOVE YOU

 

Bacaan : Yohanes 14:15-17, 25-31

Setahun: Bilangan 28-30

Nats: Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya (Yohanes 14:16)

 

P.S. I Love You, adalah sebuah novel yang difilmkan. Kisahnya tentang wanita bernama Holly yang ditinggal suaminya, Gerry, yang meninggal akibat kanker. Depresi karena kehilangan pasangan hi-dup yang sangat dicintai membuatnya terus bersedih dan mengurung diri. Pada hari ulang tahunnya, datang sebuah kaset rekaman dari Gerry. Isinya, Gerry meminta Holly keluar dan merayakan ulang tahunnya. Lalu, Gerry berjanji akan mengirim sepuluh surat kepada Holly, yang masing-masing akan dikirim setiap bulan berikutnya. Surat-surat itu menyadarkan Holly bahwa ia harus melanjutkan hidup.

 

Dan, setiap surat diakhiri dengan tulisan P.S. I Love You (N.B. Aku mengasihimu). Sejak itu, Holly melanjutkan hidupnya dengan ringan, meski tanpa Gerry di sisinya. Saat ditinggalkan oleh Yesus, murid-murid juga mengalami perasaan yang serupa dengan Holly. Dukacita dan kehilangan membuat mereka takut menjalani dan meneruskan hidup. Namun, Yesus sangat mengasihi mereka. Itu sebabnya Yesus menjanjikan datangnya Roh Kudus yang menolong mereka (ayat 16), menunjukkan kebenaran (ayat 17), menghibur (ayat 26), mengajar (ayat 26), mengingatkan mereka (ayat 26), dan memberikan damai sejahtera (ayat 27). Dengan begitu, mereka dapat melewati segala sesuatu, walau tanpa kehadiran Yesus secara jasmani di sisi mereka.

 

Barangkali kita sedang merasa kehilangan atau merasa seorang diri. Namun ingatlah, kita memiliki Roh Kudus yang akan menolong dan menyertai, termasuk dalam masa-masa sulit. Izinkan Roh Kudus bekerja di hidup kita. Kita akan melihat penyertaan-Nya yang luar biasa --GK

 

TUHAN TIDAK PERNAH MEMBIARKAN KITA SENDIRI

SEPERTI MENJAGA BIJI MATA-NYA, KITA DIJAGAI DAN DIKASIHI

____________________________________

Yohanes 14:15-17, 25-31

15  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala  perintah-Ku.

16  Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu   seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu  selama-lamanya,

17  yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia   tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal  Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

25  Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama  dengan kamu;

26  tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa   dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah  Kukatakan kepadamu.

27  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku  Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang  diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

28  Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku  pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu  mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

29  Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu   terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.

30  Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.

31  Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku  melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."

 


 PONDER THIS DAY

Thursday, February 17, 2011

 

P.S.
I LOVE YOU

 

Reading: John 14:15-17, 25-31

One Year: Numbers 28-30

Nats: I will ask the Father, and He will give you an another Helper, that He might be with you forever (John 14:16)

 

P.S. I Love You, is a novel that was filmed. The story is about a woman named Holly who left her husband, Gerry, who died of cancer. Depression due to loss of life partner who is very loved by him continue to grieve and shut himself. On his birthday, comes a tape recording from Gerry. Its contents, Gerry asks Holly out and celebrate his birthday. Then Gerry promised to send ten letters to Holly, who each will be sent every month.
The letters were aware of Holly that he should continue living.

 

And, every letter ended with the writing P.S. I Love You (N. B. I love you). Since then, she continues to live with the light, though without Gerry at her side. When abandoned by Jesus, the disciples are also experiencing similar feelings with Holly. Grief and loss made them afraid to undergo and continue living. However, Jesus loves them. That is why Jesus promised the coming of the Holy Spirit who helps them (verse 16), shows the truth (verse 17), entertain (verse 26), teach (verse 26), remind them (verse 26), and give peace (verse 27).
That way, they can pass through all things, though without the physical presence of Jesus on their side.

 

Perhaps we are feeling lost or feel alone. But remember, we have the Holy Spirit who will help and accompany, including in difficult times. Allow the Holy Spirit works in our lives.
We will see the inclusion of his remarkable - GK

 

GOD NEVER ALLOW OUR OWN

SEED LIKE KEEPING HIS EYES, WE DIJAGAI and loved

____________________________________

John 14:15-17, 25-31

15 "If ye love Me, ye will obey my commandments.

16 I will ask the Father, and He will give you an another Helper, that He might be with you forever and ever,

17 the Spirit of truth. The world can not accept him, because the world does not see him and did not know Him.
But ye know Him, because He will dwell with you and in you.

25 Everything that I say unto you, while I was together with you;

26 but the Comforter, the Holy Spirit, which will be sent by the Father in my name, he shall teach you all things to you and will remind you all that I have spoken unto you.

27 Peace I leave with you. My Peace I give unto you, and what I give is not like that given by the world to you.
Let not your heart be troubled, trembling.

28 Ye have heard that I said unto you: I'm going, but I come back to you.
If you love Me, ye would have rejoiced because I go to my Father, because Father is greater than I..

29 And now I have told you before it happens, that ye believe, if it happens.

30 Not much more I speak with you, because the prince of this world comes and he has no power at all over my self.

31 But that the world may know that I love the Father and that I did everything as instructed Father to Me, get up, let us go from here. "

 

 


 

RENUNGAN HARI INI

Rabu, 16 Februari 2011

 

PENGKRITIK

 

Bacaan : Matius 9:9-13

Setahun: Bilangan 25-27

Nats: Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa (Matius 9:11)

 

Walt Disney adalah salah satu raksasa entertainment terbesar di dunia ini. Apakah perjalanannya menuju sukses berlangsung mulus? Tidak selalu. Disney harus bertemu banyak pengkritik yang berusaha membunuh impiannya. Gagasan tentang tikus kartun pada zaman itu sangat konyol. Tak heran Disney harus menelan banyak kritik, sindiran, hinaan. Namun kini, anak-anak di seluruh dunia harus berterima kasih kepadanya karena berhasil mempertahankan impian dan tetap berusaha mewujudkannya.

 

Pengkritik tak memandang orang. Tak peduli betapa kerasnya Anda bekerja. Tak peduli betapa hebatnya gagasan Anda. Tak peduli betapa luar biasanya bakat dan kemampuan Anda. Tak peduli Anda sosok yang

sempurna. Anda tetap menjadi sasaran kritik. Tak seorang pun bebas dari kritik. Semua dihadapkan pada pilihan: membiarkan kritik membunuh impiannya atau memilih mempertahankan impian itu!

 

Yesus adalah figur sempurna. Namun, maksud baik Yesus pun disalahartikan. Kebaikan Yesus menyembuhkan orang lumpuh, orang buta, dan orang bisu pun, dikritik habis. Jika Tuhan Yesus yang sempurna pun menuai kritikan hebat, apalagi kita. Ya, para pengkritik ada di mana-mana. Kita tak dapat lepas dari pengkritik. Solusi terbaik adalah menghadapi semua kritikan itu dengan jiwa besar dan tidak membiarkan kritikan itu membunuh semua impian kita.

 

Apakah Anda sedang menuai sorotan serta kritikan tajam? Mungkinkah semangat Anda meredup atau bahkan hampir mati karenanya? Lihatlah bagaimana Tuhan Yesus menghadapi kritik. Bersemangatlah kembali dan raih lagi impian Anda selaras dengan hati-Nya? Serahkan diri pada pimpinan Roh Kudus! --PK

 

KRITIK DATANG TAK SELALU UNTUK MENYERANG

TETAPI AGAR KITA LEBIH TAHU APA ARTINYA BERJUANG

_____________________________________

Matius 9:9-13

9  Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah  Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.

10  Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak  pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.

11  Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

12  Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang  memerlukan tabib, tetapi orang sakit.

13  Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki  ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

 

 

 

 PONDER THIS DAY

Wednesday, February 16, 2011

 

Critic

 

Readings: Matthew 9:9-13

One Year: Numbers 25-27

Nats: Why does your teacher eat together with tax collectors and sinners (Matthew 9:11)

 

Walt Disney is one of the largest entertainment giant in the world. Was his journey to success went smoothly? Not always. Disney had to meet a lot of critics who tried to kill his dream. The idea of a cartoon mouse in those days was very silly. No wonder Disney had to swallow a lot of criticism, sarcasm, insults.
But now, kids all over the world should be grateful to him for successfully defend their dreams and keep trying to make it happen.

 

Critics did not look at people. No matter how hard you work. No matter how great your idea. No matter how incredible talents and abilities.
No matter how you figure

perfect. You remain a target of criticism. Nobody is free from criticism.
All faced a choice: let the criticism kill his dreams or choose to maintain that dream!

 

Jesus is the perfect figure. However, good intentions were misunderstood Jesus. Kindness Jesus healed the lame, the blind, and dumb people too, criticized exhausted. If the Lord Jesus who was widely criticized perfectly great, let alone us. Yes, there are critics everywhere. We can not escape the critics.
The best solution is to deal with all the criticism with a big soul and not let the criticism that killed all our dreams.

 

Whether you're reaping the spotlight as well as sharp criticism? Could it be your spirit dimmed or even almost die for it? See how the Lord Jesus to face criticism. Excited again and again to achieve your dreams in line with His heart? Leave yourself to the leadership of the Holy Spirit!
- PK

 

CRITICISM DOES NOT ALWAYS COME TO ATTACK

BUT THAT WE KNOW WHAT IT MEANS MORE struggle

_____________________________________

Matthew 9:9-13

9 As Jesus went on from there, he saw a man named Matthew sitting at the tax, then he said to him: "Follow me."
And Matthew stood and followed him.

10 Then when Jesus ate at Matthew's house, there came many tax collectors and sinners and ate together with Him and His disciples.

11 In the Pharisees saw it, they said to his disciples: "Why does your teacher eat together with tax collectors and sinners?"

12 Jesus heard him and said: "It's not healthy people who need a physician, but the sick.

13 So go and learn what these words: What really want is mercy and not sacrifice: for I came not to call the righteous, but sinners. "

 

 


Baru 2 hari sebelumnya kami mendapatkan tiket KLM secara online dan membayar dengan kartu; per person

Rombongan kami mempersiapkan diri sejak pagi; di rumah Om Edwin dan Ibu Monique ada 3 orang termasuk saya; dari Eindhoven ada 1, dari Maastrich ada 2. Kami berkumpul jam 7:30 pagi, sarapan singkong dan croissant sebentar, lalu berangkat menuju bandara Schipol Amsterdam. Flight kami jam 13:50, tetapi kami sudah tiba jam 10:00 – masih dini. Kami akan terbang menuju Spokane, Washington lewat Seattle; penerbangan ditempuh sejauh 13 jam, tidak termasuk 2 jam transitnya.

Mereka berpikir nanti kami bisa nongkrong di Starbucks minum kofi sambil ongkang-ongkang kaki. Setelah mengambil troli, kami menumpuk bagasi kami dan berderap menuju check in area. Kami dicegat oleh petugas, karena harus check in sendiri. Memang saya lihat banyak stand-stand serupa mesin ATM terbuka yang lebih kurus yang memudahkan penumpang untuk check in sendiri. Bahkan waktu saya diajak ke super market, mereka sudah punya alat yang dibawa untuk memasukkan barcode dan menghitung belanjaannya sendiri dan keluar dengan membayar sendiri pakai kartu! Jika ada yang tidak dibayar, maka ada alarm yang berbunyi dengan keras. Wah, tenaga kerja jadi semakin berkurang karena semua bisa dikerjakan oleh robot; baik bank, belanja, parkir, pintu, bandara, dll.

So, kami akhirnya harus check in sendiri, kemudian kami memasukkan koper-koper kami dengan dibantu manusia. Semua lolos, termasuk produk The Kingdom yang seberat 60 kg disebar di beberapa kofer. Ternyata kami punya banyak waktu untuk nytarbak, berhubung melihat banyaknya penumpang yang antri dan ruang tunggu yang lumayan jauh. Kami tiba di mulut penjagaan, dan ditemui oleh petugas yang berseragam mirip polisi; mereka menahan kami sebentar, memisahkan kami dan menginterview masing-masing. Semua ditanya satu persatu, bahkan yang tidak mengerti bahasa Inggris tidak diperbolehkan ada perwakilan penjawab, kami diminta untuk menerjemahkan pertanyaan dan rekan kami harus menjawab sendiri. Beberapa pertanyaan yang tidak terpikir tapi mudah dijawab karena hanya membutuhkan kejujuran saja – tidak ada yang disembunyikan, jadi mudah terjawab. Saya pernah mendengar bahwa cara orang-orang yang terlatih untuk meng-interviewsebenarnya tidak sungguh-sungguh bertanya dan membutuhkan jawaban seperti yang terucap dari mulut kita, tapi mereka memperhatikan mata dan gerak tubuh, itulah yang membuat mereka cepat mengambil keputusan apakah kami harus diseret ke dalam untuk pemeriksaan yang lebih intensif atau dibebaskan saat itu juga.

Saya ingat pemeriksaan yang paling ketat selama ini adalah di Tel Aviv, Israel. Saya masuk dari Amerika ke sana, dan kembali dari ibu kota itu, semua kami dipisahkan dan diinterview, lalu di cross-check, jika ada yang tidak cocok, maka kami ditahan. Bahkan hal yang sekecil-kecilnya seperti uang, darimana, dan siapa yang apa, untuk apa, dompet dibuka dan dilihat uang-uangnya – semua diperiksa silang. Wuih…lama dan teliti – kalo ga siap dan ada kebohongan, akan sangat menyiksa. Syukur tidak ada satu pun dari kami yang tidak murni, semuanya baik dan kami bebas. Betapa banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk semua interview dan ngecek seluruh tubuh dan hati sebelum masuk ke pesawat!

Balik ke kisah sebelumnya. Setelah itu kami melewati pemeriksaan alat-alat pendeteksi canggih yang kaminya diharuskan untuk melepas sepatu, ikat pinggang dan jaket, mengeluarkan alat-alat elektro seperti laptop, camera, dll. Kali ini saya melewati alat pendeteksi baru yang belum pernah saya alami sebelumnya; saya masuk di ruang yang seperti tabung, harus menginjak tepat di gambar kaki, lalu mengangkat tangan, dan ada alat yang bergeser yang sepertinya meraba tubuh saya dari jauh untuk mendeteksi ada tidaknya barang-barang terlarang yang saya bawa di tubuh saya – sekalipun mungkin di dalam tubuh saya seperti perut atau dubur. Jika alat berbunyi, saya akan disuruh menyingkir tersendiri dan diraba manusia perempuan, tapi karena alat itu nggak bunyi apa-apa, saya lolos.

Setelah keluar dari tabung itu, kami mengambil barang-barang yang sudah melewati x-ray dan duduk di ruang tunggu. Saya mengamati beberapa penumpang lain yang diperiksa lebih ketat dari saya; mereka-mereka yang juga datang belakangan dan tidak mendapatkan tempat duduk di ruang tunggu karena banyaknya orang yang antri. Kami bisa membaca sambil duduk, bisa membuka laptop, bisa BBM-an, bisa SMS-an, bisa ngobrol, bisa melamun, bisa tidur, bisa apa saja sesukanya dalam batas-batas terhormat di ruang penantian – karena pesawat bisa delay, walaupun penerbangan luar negeri yang sudah terkenal on time.

 

Semua orang berharap dengan pasti bahwa nomer pesawat dan tujuan penerbangan mereka didengungkan oleh petugas, walaupun kenyataannya setelah melewati waktu yang tertera di tiket kami masih juga belum dipanggil. Pada saat kami menanti, tiba-tiba ada alarm meraung-raung dengan keras; semua resah tidak tahu apa artinya, petugas bergegas datang, dan dinyatakan bahwa ada seseorang hendak masuk pintu belalai gajah, yang kami semua tidak menyangka bahwa ada pintu berlapis berikutnya yang masih dijaga dengan alat. Waktu alarm berhenti, banyak dari mereka bertepuk tangan, entahlah apa artinya, tapi salah satunya yang saya tebak adalah karena telinga mereka tidak terganggu lagi seperti saya.

Sekarang rupanya sudah siap, kami dipanggil masuk pesawat dan menunjukkan boarding pass kami, mencari tempat duduk dan sesudah aman di udara, saya membuka laptop untuk menulis apa yang sejak tadi saya pikirkan sehubungan dengan waktu penantian kita menjelang kedatangan Tuhan kita untuk menjemput kita semua. Sama-sama waktunya sudah ditetapkan dengan pasti, tanda-tandanya sudah diberitahu, dan persiapan-persiapan sebelum keberangkatan sudah diumumkan dengan terbuka – sebagaimana kita semua tahu bagaimana bepergian untuk memasuki negara lain, kita harus mempersiapan visa dan dokumen-dokumen untuk memperlengkapi persyaratan yang ditetapkan tiap-tiap negara. Dan bagi yang benar-benar menyadari bahwa waktunya singkat, kita semua mempersiapkan semua dokumen dan perlengkapan dengan sungguh-sungguh; berapa bagasi yang diperbolehkan masuk ke cabin dan apa saja yang tidak bisa dibawa. Beberapa berpikir bahwa waktunya masih lama, sehingga mereka tidak datang lebih dini, berharap nanti-nanti saja, dipaskan waktunya. Yang lain berharap bisa berhenti untuk santai di café, mengulur-ulur waktu dan tidak segera melakukan check-in pribadi dan lari ke custom imigrasi untuk interview dan pemeriksaan deteksi tubuh dengan alat.

"Ini aja baru di dunia ya ," sela rekan saya melihat rumitnya proses melewati imigrasi bandara di Eropa untuk masuk ke Amerika. Ya, sebelum melewati pintu gerbang Sorga nanti kita semua akan melewatiscreening, interview, serta pemurnian yang dahsyat. Ada kitab-kitab yang dibuka untuk mencari nama kita apakah sudah terdaftar 'secara online', apakah sudah punya visa permanen, apakah bisa lolos pada waktu berhadapan dengan Hakim yang Adil itu? Apakah ada yang disembunyikan dan masih dibawa ke ruanginterview yang seharusnya sudah mendapatkan peringatan bahwa ha-hal demikian tidak bisa lolos di sana? Semuanya akan dimurnikan. Bagaimana pemurniannya? Hanya satu-satunya alat pendeteksi canggih yang akan kita temui dimana-mana, yang bom, jihad, orang tidak benar, hati kotor, hati jahat, dan hal yang serupa itu tidak bisa lolos. Alat canggih yang hanya bisa menghanguskan bahan-bahan yang tidak dibuat dari apapun selain emas/perak.

I Peter 1:7: Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

I Kor 3:12: Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
I Kor 3:13: sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
I Kor 3:14: Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
I Kor 3:15: Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Maksudnya bukan emas seperti yang dijual di daerah pecinan, tetapi bahan hati yang murni seumpama emaslah yang hanya bisa tahan melewati api pemurnian canggih deteksi Sorga. Siapapun yang berusaha masuk sebelum ada panggilan, akan ada alat/alarm meraung-raung yang membuat malaikat berlarian mencegahnya. Siapapun yang tidak siap dengan visa dan dokumen-dokumen yang lengkap sesuai standar negara itu tidak bisa melewati pintu gerbang itu. Siapapun bisa mengaku bahwa ia siap, bahwa ia sudah punya semua dokumen, tapi masing-masing akan melewati deteksi 1/1 dan harus menjawab untuk dirinya sendiri.

Di Sorga cuman ada kemurnian, kekudusan dan kesempurnaan – tidak ada yang kurang dari itu. Jika kita ingin masuk ke sana, kita harus menyamakan bahan dasarnya – yaitu hidup, bekerja, melayani, berbicara, menjawab dengan kemurnian, kekudusan yang semuanya akan menolong untuk mengarahkan kita kepada kesempurnaan. Dengan pengetahuan mengenai ayat-ayat di atas, saya semakin waspada bagaimana melakukan semuanya dengan kemurnian; tidak ada trik-trik tersembunyi (yang semuanya nanti akan menimbulkan alarm Sorga dan akan dihanguskan beserta kitanya/pelakunya). Saya belajar melayani dengan kemurnian, tidak karena menginginkan pujian, bukan karena ingin mendapatkan keuntungan, bukan karena ingin populer – semuanya itu adalah bahan dasar yang sangat rendah sekali yang mudah hangus ditelan api. Karena di Sorga tidak ada hal-hal semacam itu, yaitu hal-hal rendah yang di dunia saja kita tahu itu memalukan kalau ketahuan (sebab orang tidak menyadari dan tidak banyak yang mempertahankan integritas); tidak ada jurus "diri sendiri" – keuntungan diri sendiri, demi diri sendiri dll. Semuanya harus untuk Tuhan, untuk orang lain, untuk sesama, dilandaskan dengan kasih Tuhan.

Kita tahu bahwa untuk masuk negara lain saja harus memakai paspor asli, harus visa asli, harus surat ijin asli, harus tepat waktu datang dan perginya. Penjahat ulung pun akan merasa sangat was-was mau mati rasanya melewati screening dan tabung yang sedemikian rupa, ditambah anjing-anjing pelacak yang mondar-mandir dan panjang moncongnya; masih lagi harus melepaskan beberapa baju, ikat pinggang, sepatu dan membuka tas-tas dan berhadapan dengan penjaga atau polisi yang seram-seram. Itu saja kita sudah dag-dig-dug – jangankan di Sorga, tidak ada yang lolos dari screening. Bagaimana mungkin anak-anak Tuhan masih saja main-main dengan ketidakmurnian di dalam gereja? Bagaimana mungkin orang Kristen dan pelayan Tuhan masih hidup tidak murni dan berani menginjak altar Tuhan? Lebih lagi masuk ke gereja dan mengambil cawan perjamuan kudus? Ini mengerikan.

Bahkan di dalam Alkitab mengisahkan bahwa Kerajaan Sorga itu seumpama 10 dara yang sedang menantikan kedatangan mempelai. Perhatikan kata "menanti" – maksudnya mereka yang menanti dan berpakaikan pakaian putih serta membawa minyak saja masih ditolak! Menanti, pakaian putih, minyak – itu perlengkapan resmi masuk sebuah negara seumpama sudah membawa paspor, sudah ada rekening koran cukup isinya, bagasi pas, sudah menanti di ruang tunggu, di tas jinjing tidak bawa cairan lebih dari 100 gram, ga bawa gunting, pisau, cutter, lighter, sudah bawa boarding pass…apalagi you know. Tapi pada waktu pintu dibuka dan pengumuman didengungkan untuk masuk pesawat, ternyata mereka tidak siap minyak ekstra. Itu merupakan bagian penting untuk masuk ke negara "Itu".

Maksudnya, yang sudah siap semuanya saja dan masih tidak ada hasil ekstra dalam menjalani kehidupan kekristenan saja masih ditolak apalagi yang main-main dan santai-santai tidak menanti dan tidak mempersiapkan persyaratan masuk ke negara Itu! Itu sebabnya mengapa Tuhan berkata bahwa di dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia atau diperhitungkan. Jadi kekristenan itu memerlukan kerja estra, pemberian ekstra, cinta ekstra, doa ekstra, pengampunan ekstra, melayani ekstra – ini yang diperhitungkan.

Sekarang inilah ruang penantian kita, saat penantian menjelang didengungkannya nama pesawat dan tujuan akhir kita. Siapkah Saudara dengan semua peraturan yang tertera dalam tiket Anda?


Sudahkah Saudara mengurangi bagasi Anda dan hanya membawa yang pas dan diperlukan di sana (tidak ada kelebihan bagai seperti sakit hati, luka masa lalu, kebohongan, penipuan, hutang yang tidak dilunasi, dendam, iri hati, kepentingan diri sendiri, dll)?


Apakah Saudara benar-benar menanti seolah kapan saja ada panggilan Saudara sudah pasti tinggal melangkah ke dalam pesawat saja tanpa beban apapun? Tahu bahwa tidak ada halangan apapun yang bisa menimbulkan tertolaknya Saudara karena peraturan ketat di dalam pesawat? Jika belum, sebaiknya bersiaplah hari ini, JANGAN TUNDA LAGI. WAKTUNYA SUDAH TIDAK ADA, BERGEGASLAH. MUNGKIN MASIH ADA WAKTU UNTUK MEMBELI EKSTRA MINYAK.


JANGAN PUAS DENGAN APA YANG SAUDARA LAKUKAN UNTUK TUHAN SAMPAI PADA DETIK INI, JIKA MASIH ADA UANGMU, BELANJAKANLAH UNTUK EKSTRA MINYAK YANG DAPAT DIBAWA KE SORGA – INVESTASIKAN UANGMU UNTUK KEKEKALAN. Sampai berjumpa di pesawat!





Just 2 days before we get a KLM ticket online and pay by card; per person

Our entourage prepared since morning; at home Uncle Edwin and Mrs. Monique there are 3 people including me, from Eindhoven is 1, from Maastrich there are 2. We gathered at 7:30 in the morning, breakfast cassava and croissants for a while, then went to Amsterdam Schipol airport. Our Flight at 13:50, but we've arrived at 10:00 am - still early.
We will fly into Spokane, Washington via Seattle; flight traveled as far as 13 hours, not including the 2 hour transit.

They think we'll be hanging out at Starbucks drinking Kofi while ongkang-ongkang foot. After taking the trolley, we piled our luggage and trotted toward the check-in area. We were intercepted by the officers, because they have to check in themselves. Indeed I see many similar booths open an ATM machine that allows thinner passengers to check in themselves. Even when I was invited to the super market, they already have a tool that was taken to include barcodes and calculate their own groceries and came out with his own pay card life! If something is not paid, then there is an alarm that sounds hard.
Well, labor became less and less because all can be done by robots; both banks, shopping, parking, door, airport, etc..

So, we finally had to check in themselves, then we loaded our luggage with the help of humans. All escaped, including the products of The Kingdom is weighing 60 kg deployed in several kofer. It turned out we had plenty of time to nytarbak, since seeing the number of passengers queuing up and waiting rooms are pretty remote. We arrived at the mouth guard, and was met by uniformed officers like police, they arrested us for a moment, separate us and to interview each other. All were asked one by one, even those that do not understand English are not allowed to have representatives answering, we were asked to translate questions and we had to answer his own colleagues. Some questions are not easily answered because it occurred but only requires honesty alone - nothing is hidden, so easily answered. I've heard that the way people are trained for his interviewsebenarnya not really ask questions and need answers like that come out of our mouths, but they pay attention to the eyes and gestures, that's what makes them quick to take a decision whether we should be dragged into
for more intensive investigation or released immediately.

I remember the most stringent checks during this time is in Tel Aviv, Israel. I went from America to it, and return from the capital city, all of us separated and interviewed, then the cross-check, if there is no match, then we were arrested. Even the smallest things like money, where, and who is what, for what, a wallet is opened and viewed money-money - all cross-checked. Whew ... long and meticulous - kalo ga ready and there are lies, it would be torture. Gratitude none of us are not pure, everything is good and we're free.
How much time it takes for all the interviews and checked the whole body and liver before entering the plane!

Back to the previous story. After that we passed inspection sophisticated detection tools which kaminya required to remove shoes, belts and jackets, pulled out electrical devices such as laptops, cameras, etc.. This time I passed a new detector I had never experienced before, I entered the room like a tube, should step right in drawing the legs, then raised his hand, and there are tools that seem to shift my body felt from far away to detect the presence or absence of items -prohibited items that I carry in my body - maybe even in my body like the stomach or rectum.
If the instrument sounds, I would be told to get out of its own and palpable human females, but because the instrument did not sound right, I escaped.

Once out of the tube, we take things that have been passed x-ray and sit in the waiting room. I watched several other passengers who checked more closely than I am; those who came later and did not get a seat in the waiting room because many people are queuing. We can read while seated, can open the laptop, could fuel's, can SMS's, can chat, can daydream, can not sleep, can be anything they please within the bounds of respectable in the waiting room - because it could delay the plane, although flight outside
country that was already well known on time.



Everyone was hoping for sure that the number of aircraft and their flight goal echoed by the officers, despite the fact that after passing the time stamp on our tickets still have not called. By the time we were waiting, suddenly there was an alarm blaring loud; all fret not know what that means, officers rushed, and stated that there was someone about to go door elephant's trunk, which we all do not think that there is still next door plated maintained by the appliance.
When the alarm stops, many of them applauding, I do not know what that means, but one of them which I guess is because their ears are not disturbed more like me.

Now apparently is ready, we were called into the plane and show our boarding pass, find a place to sit and after safely in the air, I opened the laptop to write what I had been thinking in relation to the time we wait before the return of our Lord to take us all. Equally the time is determined with certainty, the signs have been told, and the preparations before departure has been announced by the open - as we all know how to travel to enter another country, we must mempersiapan visas and documents for the equipping of the requirements set each country. And for those who truly realize that time is short, we all prepare all documents and equipment seriously, how much baggage is allowed to enter the cabin and what can not be taken. Some think that the time is still long, so they do not come early, hoping to later-later, fitted time.
Others hope to stop to relax at the café, stalling for time and did not immediately check in person and ran to the custom of immigration to the interview and examination of the body by means of detection.

"This is new in the world aja yes," interrupted my companion to see the complexity of the process through airport immigration in Europe to go to America. Yes, before passing the gates of heaven we'll all be melewatiscreening, interviews, as well as a powerful purification. There are the books that opened to look for our name is already registered 'online', does have a permanent visa, will it pass the time dealing with the Just Judge it? Is there a hidden and still brought to ruanginterview which should have a warning that only thus can not escape it there? Everything will be purified. How is purification? Only one sophisticated detectors that will we find everywhere, the bomb, jihad, people are not true, dirty hearts, evil hearts, and similar things can not be escaped.
Sophisticated tools that can only consume materials that are not made from anything other than gold / silver.

I Peter 1:7: The purpose of all this is to prove the purity of your faith - a much higher value than gold that perishes, its purity tested by fire - so you get the praise and glory and honor on the day of Jesus Christ reveals himself
Him.

I Cor 3:12: Whether anyone builds on this foundation with gold, silver, precious stones, wood, hay or straw,
I Cor 3:13: once the future of work each person will appear.
Since the day the Lord will say so, because it will be revealed with fire and how to work each person will be tested by fire.
I Corinthians 3:14: If someone constructed a job-tested, he will be rewarded.
I Corinthians 3:15: If the work shall be burned, he will suffer loss, but he himself shall be saved, but like from the fire.

That is not gold as it sold in Chinatown, but the material is like emaslah pure heart that can only hold advanced purification through fire detection Heaven. Anyone who tried to enter before a call, there will be a tool / blaring alarms that make angels stop running. Anyone who is not ready with visas and documents are complete according to standards that states can not pass through the gate.
Anyone can claim that he was ready, that he already had all the documents, but each will pass through the detection of 1 / 1 and must answer for himself.

In Heaven there cuman purity, holiness and perfection - nothing less. If we want to go in there, we should equate the basic ingredients - ie live, work, serve, speak, replied with purity, holiness all of which will help to point us to perfection. With knowledge of the verses above, I am increasingly aware how to do it all with purity, no hidden tricks (all of which later would cause alarm Heaven and will be burned along with kitanya / culprit). I learn to serve with purity, not for want of praise, not only to make profits, not because they want popular - all it is a very low base material that is easy once swallowed fire charred. Because in heaven there are no such things, namely the low things of the world we know it is embarrassing if discovered (because people do not realize, and not much to maintain integrity); no jutsu "self" - its own , for oneself, etc..
Everything must be for God, for others, for others, grounded with the love of God.

We know that to enter other countries only have to wear the original passport, a visa must be original, must be the original permit, must be on time come and gone. Master criminals would feel very wary to death through the screening and the tube in such a way, plus sniffer dogs pacing and length of snout; still more must release some clothes, belts, shoes and opened the bags and dealing with the sinister guards or police-sinister. That's all we've dag-dig-dug - let alone in Heaven, no one escaped the screening. How could the children of God are just playing games with impurities in the church? How can Christians and servants of God are still alive are not pure and courageous step on the altar of God? Rather go to church and take communion cup?
It's horrible.

Even in the Bible tells us that the kingdom of heaven is like 10 virgins waiting for the arrival of the bride. Note the word "waiting" - meaning those who are waiting and wearing white clothes and carrying oil alone was rejected! Waiting, white clothes, oil - it's official equipment into a country is like already carry passports, there are already sufficient account of its content, fitted luggage, already waiting in the waiting room, the bag does not carry liquids more than 100 grams, not bring scissors, knives , cutter, lighter, has brought boarding pass ... let alone you know. But at the time the door opened and an announcement echoed to enter the plane, it turns out they were not ready for the extra oil.
It is an important part to enter the country "That".

That is, who is ready all alone and still no extra results in Christian life let alone that it still rejected play and take it easy do not wait and do not prepare the entry requirements into the country That! That is why God says that in communion with the Lord your labor is not vain or taken into account.
So it needs work estra Christianity, giving an extra, extra love, extra prayer, forgiveness extra, extra service - this is taken into account.

Now this is our waiting room, while waiting before didengungkannya name of the aircraft and our final destination.
Brother ready with all regulations contained in your ticket?





Have you reduced your luggage and just carry the necessary fit and there (no excess such as heart pain, wounds of the past, lies, deceit, debt is not repaid, revenge, jealousy, selfishness, etc.)?





Are you really waiting for a call anytime if you've definitely stepped into a plane lived alone without any load? Know that there are no any obstacles that could cause you utterly rejected because of strict regulations on the plane? If not, you should be prepared today, DO NOT DELAY AGAIN. TIME IS NOT THERE, hurry.
MAY HAVE EXTRA TIME TO BUY OIL.





NOT SATISFIED WITH WHAT YOU DO FOR GOD IN SECONDS UNTIL THIS, IF THERE ARE your money, spend FOR EXTRA OIL WHICH CAN BRING TO HEAVEN - Invest your money for eternity. Until she met him in the plane!

 





*****
"This message is intended only for recipients who are authorized to receive it.
It contains confidential and/ or legally priveleged information belong to PT INDOSAT Tbk ("INDOSAT"), therefore the authorized recipients shall  protect this confidential information disclosed pursuant to provisions of Indosat's policy.
If you are not a valid recipient of this message, please delete it from your system and/ or destroy all of the tangible material produced from the information herein together with all copies or reproductions thereof and notify the sender immediately.
Please also be notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action based on the contents of this message is strictly prohibited and may be unlawful".
*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar